Rabu, Mei 21, 2014

Sifat Teman yang Baik


Ustadz Abdul Mu'thi: 5 Sifat Teman yang Baik
(Semua tentang Ukhuwah II)
Orang yang bersaudara bukan karena Alloh, maka dia tidak akan mempedulikan tuntunan Alloh. Dia bersahabat karena kefanatikan, selain Alloh subhanahu wa ta'ala.
Maka hendaknya kita meminta kepada Alloh, karena Alloh maksudkan dalam persahabatan itu diniatkan "hanya mendapatkan keridhoan Alloh". Bukan kita bersahabat karena dia kaya, punya jabatan.
Di dalam syariat Alloh, kita dilarang membabi buta dalam persaudaraan.
Baik dan buruknya kita, ditentukan oleh siapa yang kita dekat dengannya. Maka pilihlah teman yang mendekatkan diri kita kepada Alloh. Sebab, teman itu berpengaruh terhadap agama kita.
Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” 
(HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Maka, ahlul ilmi, (Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah) berkata ada 5 kriteria teman yang bisa dijadikan teman duduk (di dalam Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36) :
1. Punya Akal Kuat
Dia memikirkan baik-baik segala perkara. Sehingga, ia membawa kebaikan. Pilihlah teman seperti ini. Jangan cari teman yang dungu, buruk.
Ibnu Hibban rohimahulloh berkata (secara makna),
"Berteman dengan teman yang tidak memiliki akal, seperti ular yang berbahaya. Hanya sengsara yang didapatkan."
Karena itulah, bertemanlah dengan orang yang berakal sehingga hidup terarah. Baik di dunia maupun di akhirat. Karena teman seperti ini, akan mengarahkan, tidak asal berbuat.
2. Akhlaknya Baik
Ibnu Hazm berkata (secara makna),
"Barangsiapa ingin mencari keutamaan, maka jangan berjalan dengan seseorang, kecuali dengan yang punya solidaritas, kebaikan, jujur, baik pergaulannya, sabar, suka memenuhi janji, amanah, bepikir sebelum bertindak."
a. Ketika seseorang punya solidaritas, minimal ia membesarkan hati kita, jiwa, dan moril. Sehingga kita kuat, karena teman punya solidaritas dan kepedulian tinggi.
b. Kebaikan. Karena ia berbuat positif, sehingga kita pantas berteman dengannya.
c. Jujur, tidak kamoflase, tidak khianat.
d. Baik pergaulannya. Sehingga hati kita senang. Paling tidak ia tenangkan hati kita. Kalau kita lupa, ia ingatkan. Kalau kita lemah, ia menguatkan.
e. Sabar. Sehingga jika ada masalah, kita tidak panik. Karena ia menyabarkan.
Berkata Ibnu Hibban dalam Raudhat
al-‘Uqala’ wa nazhat l-Fudlala (secara makna),
"Orang yang berakal, tidaklah ia bersahabat kecuali dengan yang punya akhlak. Karena bersahabat dengan orang yang bodoh, akan ketularan bodoh."
Ahlul Ilm berkata, "Dahulu untuk mengetahui seseorang, dinilai dari jawaban dari soal berikut, 'Dengan siapa engkaj berteman?' Aku akan beritahu engkau sebenarnya!"
3. Bukan Fasik
Bukan orang yang suka maksiat, kejahatan, dan kriminal. Maka carilah teman yang sholeh, hidupnya indah, rajin baca qur'an, menuntut ilmu agama. Jangan berteman dengan para pezina, koruptor, dan fasiq lainnya.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Robnnya di pagi dan petang hari dengan mengharap keridhaanNya.”
(QS. Al-Kahfi: 28)
Kadang kita tidak mau bersahabat dengan yang kere, kegiatanna hanya di masjid, membaca qur'an, dan menuntut ilmu. Tetapi, justru kita semestinya bersahabat dengan mereka. Karena mereka adalah murid-murid Nabi shollallohu alayhi wasallam.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Dan jangan engkau palingkan pandanganmu dari mereka karena menginginkan kemewahan dunia, dan jangan menuruti kepada orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari peringatan (ajaran) Kami, dan hanya menuruti hawa nafsunya, maka semua urusannya sia-sia belaka." 
(QS.Alkahfi : ayat 28)
Maka jangan bertemam dengan orang-orang yang lalai karena kita akan menirunya. Pembicaraanya hanya masalah dunia, parahnya lagi jika masalah kejahatan.
4. Bukan Ahlul Bid'ah
Jangan berteman dengan mubtadi'. Said bin Jubair berkata,
"Seorang yang merampok, tapi ia masih ikut sunnah (tidak berbuat bid'ah), itu lebih aku sukai daripada ahli ibadah tapi berbuat bid'ah."
Bukan berarti kita menjauh dari (ahlul bid'ah), karena di sana ada kewajiban dakwah.
Mubtadi' (ahlul bid'ah) adalah orang yang ngotot dalam keadaan dia tahu (itu bid'ah) karena adanya kepentingan. Sudah ada hujjah, tapi ia memilih menyimpang. Karena tidak semua orang yang melakukan bid'ah adalah ahlul bid'ah.
5. Yang Tidak Cinta Dunia
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka melupangan hari perhitungan."
(QS. Sad: 26)
Berteman dengan orang yang cinta dunia akan menyebabkan kebinasaan dan kehancuran. Karena kalau kita punya dunia, maka kita akan bersaing. Kalau tidak punya harta, kita akan ditinggalkan.
Dari Ibnu Asakir, bahwa Ahmad bin Amr berkata,
"Kami pernah keluar mengiringi jenazah. Kemudian guru (kami) berkata, 'Lihatlah para gerombolan anjing itu, duduk, dan saling menyayangi!'
Maka tatkala kami pulang dari mengantar jenazah, gerombolan anjing tadi dilemparkan padanya bangkai. Maka anjing-anjing itu saling mencakar, berebutan, lainnya melolong. Lantas guru tersebut berkata, 'Kalian telah melihat bagaimana anjing-anjing itu saling berebut bangkai. Dan bangkai itu ibarat dunia. Kapan dunia tidak ada, maka kalian bersaudara. Namun, bila dunia datang, maka kalian akan saling memangsa."
Itulah contoh persahabatan karena dunia. Karena ada "udang" di balik "bakwan".
Ia (saling memangsa) tidak peduli apakah senasab atau bukan, bahkan seayah-seibu. Ini semua karena dunia. Maka bertemanlah karena tujuan akhirat, mencari keridhoan Alloh subhanahu wa ta'ala.
Teman yang tidak cinta dunia, ketika ia kaya dan kamu miskin, ia tidak menjauhimu, tidak merendahkanmu.
Sebagaimana jika ia miskin dan kamu kaya, ia tidak incar hartamu. Dan demikianlah para sahabat Rosululloh shollallohu alayhi wasallam.
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa tatkala kaum Muhajirin tiba di Madinah, maka Rasulullah shollallohu alayhi wasallam mempersaudarakan Abdurrahman bin ‘Auf dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’. Sa’ad berkata kepada Abdurrahman, “Sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak hartanya di kalangan Anshar. Ambillah separoh hartaku itu menjadi dua. Aku juga mempunyai dua istri. Maka lihatlah mana yang engkau pilih, agar aku bisa menceraikannya. Jika masa iddahnya sudah habis, maka kawinilah ia!” Abdurrahman berkata, “Semoga Allah memberkahi bagimu dalam keluarga dan hartamu. Cukup tunjukkan saja mana pasar kalian?”
Lihatlah ini, kalau ashabuddunnya, es krim saja tidak mau, apalagi perkebunan. Tapi, Muhajirin bukan mengejar harta Anshor. Bahkan Abdurrohman bin Auf berkata, "Cukup tunjukkan dimasa pasar kalian?"
Abdurrohman bin Auf rodiyallohu anhu (orang Muhajirin) memang dikenal sebagai pedagang (pebisnis). Sehingga, ia dapat harta sendiri dari perdagangannya di pasar Anshor. Dan beliau menikah kalangan Anshor dengan mahar berupa emas. Maka Rosulululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda (secara makna),
"Potonglahlah seekor kambing untuk acaranya."
Abdurrohman bin Auf punya harga diri dan ini merupakan percontohan dalam Islam.

Bersambung...Insya Alloh.

--Bontote'ne, 19 Rajab 1435 H

Selasa, Mei 20, 2014

Membunuh Cicak


Cicak, hewan yang sering kita jumpai di rumah dan dimanapun. Terdapat anjuran untuk membunuhnya.

A. Lebih Cepat Lebih Baik

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

"Barangsiapa yang membunuh cicak pada pukulan pertama maka ditulis baginya seratus kebaikan, Jika dia membunuhnya pada pukulan kedua maka dia mendapatkan pahala kurang dari itu, dan bila pada pukulan ketiga maka dia mendapatkan pahala yang kurang dari itu” (HR Muslim: 2240)

B. Diantara Sebabnya.

Ummu Syarik radhiyallahu 'anha berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Dan beliau bersabda,

"Dahulu cicak turut membantu meniup api (untuk membakar)
Ibrahim 'alaihissalam" (HR al-Bukhari, Muslim)

C. Binatang Kecil Yang Jahat.

Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyyallahu 'anhu berkata, Sesungguhnya Nabi shallallahu'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan beliau menyebutnya sebagai fuwaisiq (binatang kecil fasiq)” (HR Muslim: 2238)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama sepakat bahwa cicak termasuk hewan kecil yang mengganggu” (Syarh Shahih Muslim, 14:236)

Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat...

Ada 2 pilihan untuk Anda:

1. Biarkan di dalam Group, catatan atau pikiran Anda tanpa bermanfaat untuk orang lain.

2. Anda sebarkan pada semua kenalan anda. Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.

Kiprah Nabi Ibrohim, (Sosok Ayah, Suami, Anak, dan Da'i)

Kiprah Nabi Ibrohim, Siapa Mau Teladani?
(Sosok Ayah, Suami, Anak, dan Da'i)
NABI Ibrohim -alayhi salam- adalah seorang nabi yang memiliki sifat-sifat mulia. Apa itu?
1. Hanif
Sifat utama dari keteladanan Nabi Ibrahim alayhi salam, adalah seorang yang hanif, tunduk dan patuh kepada Allah, dan prosesnya tidak tiba-tiba terjadi utuk menjadi seorang yang hanif, dalam QS 6 : 74.
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”.
2. Jauh dari Kesyirikan
Sifat utama yang lain dari keteladanan Nabi Ibrahim alayhi salam, adalah tidak
termasuk orang-orang yang musyrik, dalam QS 6 : 74.
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”.
3 . Teladan
Nabi Ibrahim disebut dengan Abul Anbiya (bapaknya para nabi). Atau dalam kata lain 'leadership'. Tidaklah seorang nabi setelah Nabi Ibrahim kecuali semuanya berasal dari keturunan Beliau. Perjalanan hidupnya selalu berpijak di atas kebenaran dan tak pernah meninggalkannya. Punya hujjah yang kuat dalam mengemban amanah dari Alloh subhanahu wa ta'ala. Nabi Ibrahim disebut juga seorang Imam karena beliau menjadi teladan bagi kita semua.
Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan selalu berpegang kepada kebenaran serta tak pernah meninggalkannya (hanif). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia pun selalu mensyukuri nikmat-nikmat Allah.” 
(An-Nahl: 120-121)
Diantara keteladanan beliau -alayhi salam- adalah:
A. Teladan Bagi Seorang Ayah
Nabi Ibrahim berhasil mendidik putranya Ismail menjadi anak yang sholeh dan penuh ketaatan.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Maka tatkala anak itu (Ismail) telah sampai (pada umur sanggup) untuk berusaha bersama- sama Ibrahim, berkatalah Ibrahim: ‘Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Hai bapakku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.’ Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim telah membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu,’ sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’.” 
(Ash-Shaffat: 102-109)
Darimana keyakinan ketawakkalan anak Nabi Ibrohim -alayhi salam- yang berani mengatakan, "Hai bapakku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"?
Siapa lagi kalau bukan didikan ayahnya? Maka ini pelajaran mahal bagi setiap orangtua agar menjadikan anak-anak kita sebagai anak yang bertawakkal kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
B. Teladan bagi Seorang Suami
Nabi Ibrohim adalah sosok yang senantiasa mendidik istrinya agar bertawakkal kepada Alloh subhanahu wa ta'ala. Hal ini tercermin dari dialog antara Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dengan istrinya yang bernama Hajar, ketika Nabi Ibrahim membawanya beserta anaknya ke kota Makkah (yang masih tandus dan belum berpenghuni) atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
“Kemudian Ibrahim membawa Hajar dan sang putra Ismail –dalam usia susuan– menuju Makkah dan ditempatkan di dekat pohon besar, di atas (bakal/calon) sumur Zamzam di lokasi (bakal) Masjidil Haram. Ketika itu Makkah belum berpenghuni dan tidak memiliki sumber air. Maka Ibrahim menyiapkan satu bungkus kurma dan satu qirbah/kantong air, kemudian ditinggallah keduanya oleh Ibrahim di tempat tersebut. Hajar, ibu Ismail pun mengikutinya seraya mengatakan: ‘Wahai Ibrahim, hendak pergi kemana engkau, apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tak berpenghuni ini?’ Dia ulang kata-kata tersebut, namun Ibrahim tidak menoleh kepadanya. Hingga berkatalah Hajar: ‘Apakah Allah yang memerintahkanmu berbuat seperti ini?’ Ibrahim menjawab: ‘Ya.’ Maka (dengan serta-merta) Hajar mengatakan: ‘Kalau begitu Dia (Allah) tidak akan menyengsarakan kami.’ Kemudian Hajar kembali ke tempatnya semula.” 
(Lihat Shahih Al-Bukhari, no. 3364)
Dari kelanjutan kisah di atas, di sanalah nantinya muncul air zam-zam.
Maka, atas dasar itulah, seorang suami harus berupaya membina istrinya dan menjaganya dari adzab api neraka. Demikian pula sang istri, hendaknya mendukung segala amal shalih yang dilakukan suaminya, serta mengingatkannya bila terjatuh dalam kemungkaran.
Dan apakah kita tahu, siapa wanita pertama yang memakai abaya? Itulah 'Hajar'. Istri Nabi Ibrohim alayhi salam. Ibunda dari Nabi Ismail alayhi salam.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Nabi shollallohu alayhi wasallam bersabda,
"Perempuan pertama yang memakai abaya adalah Ibu Ismail (Hajar) untuk menyembunyikan kandungannya dari Sarah. Ibrahim membawanya ketika ia masih menyusui anaknya, Ismail, kesebuah pohon disekitar Zam-zam, tempat paling tinggi disekeliling masjid...."
(HR. Bukhori)
Demikianlah dedikasi seorang suami, yang senantiasa mendakwah keluarganya. Agar selalu membina kehidupan rumah tangga di atas ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
C. Teladan bagi Seorang Anak
Beliau alayhi salam senantiasa berbakti kepada orangtunya, dengan menuntun ke jalan hidayah. Hal ini diisyaratkan dalam ayat,
“Ingatlah ketika ia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya: ‘Wahai bapakku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tiada dapat mendengar, tiada pula dapat melihat dan menolongmu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian dari ilmu yang tidak datang kepadamu. Maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah menyembah setan, sesungguhnya setan itu durhaka kepada Allah Dzat Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa engkau akan ditimpa adzab dari Allah Dzat Yang Maha Pemurah, maka engkau akan menjadi kawan bagi setan.” 
(Maryam: 42-45)
Bahkan Nabi Ibrohim mendoakan bapaknya,
“Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Rabbku, sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” 
(Maryam: 47)
Demikianlah seyogianya seorang anak kepada orangtuanya, selalu berupaya memberikan yang terbaik di masa hidupnya serta selalu mendoakannya di masa hidup dan juga sepeninggalnya.
D. Teladan bagi Seorang Dai
Hal ini dipaparkan dalam ayat,
“(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya: ‘Patung patung apakah ini yang kalian tekun beribadah kepadanya?’ Mereka menjawab: ‘Kami mendapati bapak bapak kami menyembahnya.’ Ibrahim berkata: ‘Sesungguhnya kalian dan bapak-bapak kalian berada dalam kesesatan yang nyata.’ Mereka menjawab: ‘Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?’ Ibrahim berkata: ‘Sebenarnya Rabb kalian adalah Rabb langit dan bumi, Yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang bisa memberikan bukti atas yang demikian itu. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala berhala kalian sesudah kalian pergi meninggalkannya.’ Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berkeping-keping kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.” 
(Al-Anbiya`: 52-58)
Nabi Ibrahim ‘alaihis sallam adalah dai yang mengembara dalam medan dakwah dengan berbekal semangat keilmuan yang tinggi. Ia hadapi bapaknya dan kaumnya dengan hujjah-hujjah yang akurat dan tak terbantahkan. Dengan semangat keilmuan itu pula ia berhadapan langsung dengan sang penguasa tiran yang kekejian dan watak kesewenang-wenangannya, serta kekuatan yang dalam pada genggamannya telah menciutkan nyali setiap orang.
Namun Ibrahim ‘alaihis sallam tak sejengkalpun surut selangkah. Dihadapinya Namrud, si tiran besar itu, seorang diri! Semangatnya yang tinggi, ketegarannya yang sekeras granit, dan keyakinannya yang teguh telah membuat rasa takut menghadapi resiko, menyingkir jauh.
Demikian pula halnya yang dilakukan oleh Ibrahim ‘alaihis sallam, yang berhati sabar, bijaksana lagi lurus dalam bertindak, disamping sebagai pahlawan yang keberaniannya sulit
dicari bandingannya.
Maka ini pelajaran mahal bagi setiap dai agar meneladani Nabi Ibrohim alayhi salam.
Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita semua....[]
(Rujukan: Al-Ustadz Abu Harun Fadhli -hafidzahulloh-)

--Tanwirussunnah, 15 Rajab 1435 H

PENGARUH BACAAN AYAT-AYAT SUCI AL-QUR'AN DALAM TUBUH MANUSIA



~"Bismillaahir Rahmaanir Rahiim"~ 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 
================================
PENGARUH BACAAN AYAT-AYAT SUCI AL-QUR'AN DALAM TUBUH MANUSIA
================================

PEMBUKTIAN ILMIAH TERHADAPA BACAAN AYAT AYAT AL QUR’AN

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS. Al-Isra 17 : 82).

“Sembuhkan diri kamu sendiri dengan 2 obat ( As-Syifa ), Al Qur’an & Madu ( HR. Ibnu Majah )

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.” (QS Al-‘Ankabut 29: 49)

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dasar ilmiah pengobatan Alquran Al-Karim dan Sunnah nabawiyah, dan dengan demikian dapat membuktikan kelayakan memperlakukan Al-Quran secara ilmiah dan medis. Baru-baru ini telah muncul beberapa alternatif cara dalam melakukan apa yang dikenal dengan pengobatan alternatif, dan salah satu dari metode ini dinamakan secara ilmiah terapi penyembuhan melalui suara, dimana para ilmuwan telah membuktikan bahwa setiap sel dari sel-sel otak bergetar dengan frekuensi tertentu, dan bahwa ada program yang ketat dalam setiap sel yang mengontrol kerjanya selama hidupnya, dan program ini dapat terpengaruh oleh guncangan eksternal, seperti benturan psikologis dan masalah sosial.

Oleh karena itu, sel-sel ini ketika terkena pengaruh goncangan akan merusak aktivitas program khusus yang mengarah pada gangguan goncangan yang beragam, dan kadang juga dapat mengakibatkan kerusakan sistem kerja secara keseluruhan lalu muncul berbagai jenis baik penyakit mental dan dan fisik. Para ilmuwan memastikan bahwa yang terbaik dan dapat memprogram ulang sel-sel ini, atau dengan kata lain melakukan rebalancing dan modifikasi goncangannya pada batasan natural karena mereka menemukan bahwa sel yang rusak kecil kemungkinan dipengaruhi oleh getaran yang berasal dari sel yang sehat dan bersih.

Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha untuk mencari getaran suara yang mempengaruhi saat mendengarnya sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangan padanya, proses pengujian dan experiment ilm sedang berjalan hingga saat ini. Tetapi para ilmuwan Barat bergantung pada terapi musik dan suara alam dan frekuensi yang tetap dan inilah yang mereka lakukan. Lalu datang peran pengobatan melalui Al-Qur’an dan doa-doa yang (ma’tsur) shahih, sebagaimana yang kita ketahui bahwa suara masuk ke dalam otak melalui telinga dan suara merupakan ungkapa dari getaran, dan ketika pasien mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran, maka getaran yang sampai pada otaknya dan memiliki dampak positif pada sel, dan membuatnya bergetar dengan frekuensi getaran yang tepat sesuai dengan fitrah Allah (ciptaan Allah) Karena Al Qur’an memiliki ciri oleh keharmonian yang unik yang tidak dari jenis yang tidak tersedia dalam kitab lain. Allah berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

”Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. (An-Nisa: 82).

Oleh karena itu Al-Quran merupakan sarana pengobatan yang terbaik dan termudah untuk mengembalikan keseimbangan sel yang rusak, karena Allah Maha Kuasa yang menciptakan sel dan Dia pula yang menitipkan di dalamnya akan program yang detail ini, sebagaimana Dia juga tahu yang terbaiknya, dan ketika Allah menyatakan bahwa al-Quran adalah sarana penyembuhan

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS.Al-Isra 17: 82).

ini berarti bahwa dengan membaca Al-Quran memiliki pengaruh tertentu pada pengembalian keseimbangan sel tertentu. Oleh karena itu, kita melihat banyak kasus yang bertentangan dengan medis, seperti beberapa jenis penyakit kanker, dengan Al-Qur’an mampu disembuhkan oleh Al-Quran insya Allah, karena perawatan dengan Quran hanya secara sederhana berarti melakukan repemrograman sel dalam otak untuk mengendalikan operasi esensial pada manusia dan mengembalikan tubuh kepada keadaannya secara alami dan meningkatkan kekebalan serta kemampuannya untuk melawan berbagai penyakit lainnya, dengan kata lain bahwa Alquran dan ruqyah syar’iyyah adalah proses mengaktifkan sel-sel otak yang bertanggung jawab mengendalikan tubuh dan meningkatkan tingkat energi di dalamnya dan membuatnya bergetar dengan cara alami. Salah satu hasil utama dari penelitian ini untuk meyakinkan lawan bahwa pengobatan dengan Al-Quran memiliki dasar ilmiah, dan untuk meyakinkan dokter untuk mencari manfaat dari pengobatan melalui Al-Qur’an di samping adanya obat-obatan, yang demikian itu penelitian ini juga merupakan sarana untuk meyakinkan non-Muslim akan kebenaran kitab Allah (Al-Qur’an), dan bukti mukijizat al-Quran dari sisi medis dan kesehatan mental.

Allah akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? ( QS. Fushilat 41:53 )

Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur’an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( QS. Al An’aam 6:115 )

Semoga bermanfaat 

★★Aamiin Allahumma Aamiin★★ 

▲ Mohon maaf bila ada kekurangan atau ada kata yang tak berkenan di hati▲ 

*Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum




"Untuk semua sahabat yang belum bergabung dengan Fp dibawah mohon di like /di suka page nya dung? gabung yuuk? trimakasih sebelum & sesudahnya..



¤¤¤¤
★☆~~"Salam Santun Berbalut Senyum Wa Ukhuwah Islamiyah Fillah"~¤¤¤¤★☆~(^_^) 
★★★★★★★★★★★★★★★★★★ 

Asragfirulloh!


Asragfirulloh! Dua Lelaki Ini Sepakat Menikahi Wanita yang Sama
MARI kita membaca fakta-fakta berikut ini:
1. Rajo Verma (21), perempuan dari India ini melakukan poliandri dengan menikahi 5 pria bersaudara sekaligus. Rajo yang tinggal di desa Dehradun ini harus tidur dengan suami yang berbeda setiap malam.
2. Patricia Penrose, seorang wanita asal Inggris memiliki tiga suami dalam waktu bersamaan.
3. Dua lelaki Kenya menandatangani sebuah kesepakatan untuk "menikahi" seorang wanita yang sama.
4. Shahanaz, seorang perempuan berwarga negara India ini telah melakukan pernikahan sebanyak 15 kali pernikahan. Itu dilakukan di dalam usia dia yang baru 33 tahun.
4. Eunice Lopez yang berasal dari Kuba. Dalam tahun 2002-2006 Eunice Lopez memiliki 10 suami dengan tanpa bercerai dengan salah satu dari suaminya.
Naudzubillah! Inilah 4 praktikum poliandri yang fakta ada di hadapan kita. Namun, ada yang menarik dari sebuah penelitian, bahwa ternyata praktik poliandri juga ditemukan dalam primata lainnya selain manusia.
Beberapa monyet dunia baru, seperti Marmoset Goeldi, diamati hidup dalam kelompok poliandri. Dirinya sebagai satu satunya betina yang mampu bereproduksi.
Maka, dapat kita simpulkan, sesungguhnya dalam praktik poliandri, adalah sebuah aksi pencerminan dari monyet Marmoset Goeldi.
Astagfirulloh hal adzim...
Adapun dalil tentang terlarangnya poliandri, diantaranya firman Allah Ta’ala,
"..Dan (diharamkan juga kamu
mengawini) wanita yang bersuami,..."
(QS. An Nisaa: 23-24)
Dan poliandri juga merupakan sifat orang-orang Jahiliyah,
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Pernikahan di masa Jahiliyah ada empat cara … (beliau lalu menyebutkannya)… jenis pernikahan yang lain (jenis ketiga) yaitu sejumlah orang yang jumlahnya kurang dari 10 berkumpul lalu masuk menemui seorang wanita. Setiap mereka menyetubuhinya. Setelah beberapa waktu sejak malam pengantin itu, jika ternyata ia hamil, ia pun memanggil semua suaminya. Tidak ada seorang pun dari suaminya yang dapat menghalangi, hingga semua suaminya berkumpul. Wanita itu berkata: ‘Wahai suamiku, kalian sudah tahu apa yang kalian telah lakukan kepadaku dan itu memang sudah hak kalian. Dan sekarang aku hamil. Dan anak ini adalah anakmu wahai Fulan’. Wanita itu menyebut salah satu nama suaminya sesuka dia, lalu menasabkan anaknya pada suaminya tersebut. Tidak ada seorang pun dari suaminya yang dapat menghalangi.”
(HR. Bukhari no.5127)
Dan para ulama menjelaskan,
“Setiap perkara yang dinisbatkan pada Jahiliyyah adalah sesuatu yang tercela .”
Maka, demikianlah jeleknya aksi kasus poliandi ini. Dan kalau kita mau kaji lebih dalam, ada sebuah poliandri kecil-kecilan (mikro) yang dilakukan oleh seorang wanita. Yakni, "selingkuh". Memang tidak bisa dihukumi sama, tapi yang seperti ini merupakan sarana, mobilisasi sebuah kemaksiatan, sebuah perzinahan.
Olehnya itu, Alloh subhanahu wa ta'ala menegur,
"Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isro: 23)
Lihatlah masa sekarang, beberapa istri kadang sibuk dengan FB, sosmed lainnya, pergaulan, profesi, rekan kerja, akhirnya jatuh pada perselingkuhan.
Nas alulloha salaman afiyah....
Hanya terkadang karena masalah sepele, seorang istri malah mencari "solusi" dengan pria lain, berupa curhat, komunikasi persuasif, dan akhirnya selingkuh. Naudzubillah...
Maka ini pelajaran mahal bagi setiap istri agar bertakwa kepada Alloh subhanahu wa ta'ala. Menjadi ath-thohiroh (menjaga harga diri), sebagaimana Khodijah bintu Khuwailid rodiyallohu anha, yang merupakan wanita yang menjaga harga dirinya.
Sebagai inti solusi, setiap istri dan suami, hendaknya mengetahui hak-haknya kepada pasangannya masing-masing. Sehingga, tak ada lagi "poliandri mikro".
Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita semua....[]

--Sulsel, 21 Rajab 1435 H

Senin, Mei 12, 2014

Tipuan Dunia (Syaitan)


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menye-satkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Amma ba’du:
1. DUNIA TIDAK BERHARGA
Ikhwan & akhwat rahimakumullah
Sesungguhnya dunia yang kita berbangga diri di dalamnya adalah kehinaan yang tidak ada harganya sebagaimana dituturkan Dari Shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata:
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ: أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوا: وَاللهِ، لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ لِأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
“Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini dengan membayar seharga satu dirham?” Mereka menjawab, “Kami tidak ingin memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik kalian?” “Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup, tetaplah ada cacat, kecil/terputus telinganya. Apatah lagi ia telah menjadi seonggok bangkai,” jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya, “Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada hinanya bangkai ini bagi kalian.” (HR. Muslim no.7344)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda:
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun.” (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)
Sungguh keliru bila kita mengira dunia ini mulia, karena dunia adalah sesaat dan akhirat adalah abadi.
Lantas relakah anda menukar air yang sejuk dengan bara api yang panas, “Tentu Tidak”
Lalu kenapa kita masih terhanyut dalam urusan dunia, Baik berupa pekerjaan yang melalaikan waktu untuk akhirat, atau pun perdagangan yang licik (curang) demi mengeruk banyak harta, dll ??
Karena hawa nafsu yang mengendalikan diri kita, perhatikanlah !!
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ. رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد
“Orang yang cerdas adalah yang mengendalikan dirinya dan beramal untuk (kehidupan) setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (karunia) Allah.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ جَعَلَ الْهُمُومَ هَمًّا وَاحِدًا هَمَّ آخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ هَمَّ دُنْيَاهُ وَمَنْ تَشَعَّبَتْ بِهِ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا لَمْ يُبَالِ اللَّهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهَا هَلَكَ. رواه ابن ماجه والحاكم وحسنه الألباني
“Barangsiapa yang menjadikan pikiran-pikirannya menjadi satu pikiran yaitu pikiran akhirat, Allah cukupkan masalah dunianya. Dan barang siapa yang pikirannya bercabang-cabang di urusan dunia, Allah tidak perduli di lembah dunia mana dia akan binasa.” (HR Ibnu Majah dan al-Hakim dihasankan oleh al-Albani)
Perhatikanlah baik-baik sabda Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas
Sungguh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kita akan urgensinya urusan negeri akhirat.
2. JADILAH MUSAFIR DI DUNIA INI
Ikhwan & akhwat rahimakumullah
Marilah kita Jadikanlah dunia ini sebagai tempat persinggahan sementara agar kita tidak terbuai oleh pesona indahnya yang menipu kita dan yang akan membuat kita lupa akan akhirat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya ini:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)
Perhatikanlah baik-baik firman Rabb yang mulia di atas berikut maknanya
Lalu apa yang kita pahami dari kehidupan dunia?
Masihkah dunia membuai kita?
Masihkah angan-angan kita melambung tuk meraih gemerlapnya?
Masihkah kita akan tertipu dengan kesenangannya?
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah mempesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memperhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (ujian) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
Suatu ketika Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di atas selembar tikar. Ketika bangkit dari tidurnya tikar tersebut meninggalkan bekas pada tubuh beliau. Berkatalah para shahabat yang menyaksikan hal itu, “Wahai Rasulullah, seandainya boleh kami siapkan untukmu kasur yang empuk!” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab:
مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“Ada kecintaan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tidak lain kecuali seperti seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon, lalu beristirahat, kemudian meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2377, dishahihkan Asy-Syaikh Al- Albani rahimahullahu dalam Shahih At-Tirmidzi)
Dari Al-Mustaurid bin Syaddad radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا الدُّنْيَا فِي اْلآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ
“Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim no. 7126)
Syarah Hadits (Penjelasan):
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menerangkan:
“Makna hadits di atas adalah singkatnya masa dunia dan fananya kelezatannya bila dibandingkan dengan kelanggengan akhirat berikut kelezatan dan kenikmatannya, tidak lain kecuali seperti air yang menempel di jari bila dibandingkan dengan air yang masih tersisa di lautan.” (Al-Minhaj, 17/190)
Lihatlah demikian kecilnya perbendaharaan dunia bila dibandingkan dengan akhirat. Maka siapa lagi yang tertipu oleh dunia selain orang yang pandir, karena dunia takkan dapat menipu orang yang cerdas dan berakal. (Bahjatun Nazhirin, 1/531)
Demikianlah nilai dunia dalam pandangan Islam, ikhwan & akhwat rahimakumullah
Jelaslah gambaran bagi kita bagaimana orang- orang yang bertakwa lagi cendikia itu mengarungi dunia mereka.
Mereka enggan untuk tenggelam di dalamnya, karena dunia hanyalah tempat penyeberangan sedang di ujung sana menanti negeri keabadian yang keutamaannya tiada terbandingi dengan dunia.


Akhir kalimat…
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
وصلَّى الله على نبيِّنا محمَّد وعلى آله وصحبهِ وسلَّم.

Jumat, Mei 09, 2014

SEBUAH KISAH NYATA YANG MEMBUAT MERINDING ..

"HIDUP LAGI SETELAH MENINGGAL DUNIA .." ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Subhanallah siang ini aku dipertemukan Allah dengan seseorang yang membuat bulu kudukku berdiri. Banyak cerita inspiratif dan penuh hikmah dishare kepadaku .

Tidak sengaja aku bertemu dengan seorang lelaki tua itu. Siang itu aku mengantar istri untuk berkunjung kerumah temannya di jalan Embong Cerme Surabaya. Karena rumahnya masuk ke sebuah gang yang tidak terlalu besar dan buntu maka kuputuskan untuk memarkir mobil di Jalan raya pucuk gang. 

Surabaya lumayan panas siang itu, sambil menunggu istri kuputuskan untuk duduk berteduh dibawah pohon. Disitu sudah ada penjual bakso dan seorang laki-laki paruh baya yang tengah minum es kelapa muda. 

Kulihat kedua orang itu tengah asyik bercerita, entah apa yang diceritakanpun aku tidak seberapa perhatian. Pada awalnya aku cuek dengannya dengan mereka berdua sampai akhirnya seseorang lelaki tadi yang kutahu bernama Nico menyeletuk kepadaku. 

"Bapak ini punya cerita yang ajaib". Sikapku masih biasa saja, dalam hati apa yang ajaib dengan bapak ini yang notabene hanya seorang penjual bakso dan pembelinya juga tidak terlalu ramai. 

Baru kutahu setelah bapak penjual bakso tadi menceritakan pengalamannya tentang kesempatan hidup kedua yang diberikan oleh Allah Ta'ala.

Pak Muhammad Radjiman atau biasa dipanggil Pak Radjiman adalah nama bapak penjual bakso itu. Didalam suatu kisahnya Pak Radjiman menceritakan bahwa suatu hari dia dibonceng putranya naik motor. Tanpa firasat apa-apa sebuah mobil telah menghantamnya hingga membuatnya terpelanting ke aspal jalan membuatnya tak sadarkan diri, dengan kepala yang terluka parah dan gigi yang rontok. 

Pak Radjiman baru sadar ketika beberapa jam setelah operasi dirumah sakit. Tapi ternyata luka yang dialami Pak Radjiman cukup parah sehingga kondisinya cukup kritis, sebentar sadar setelah itu tidak sadarkan diri lagi.

Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit kemudian oleh dokter dinyatakan sudah meninggal karena menurut saksi-saksi dari keluargapun dia sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi. 

Rangkaian doapun dibacakan agar arwahnya mendapat pengampunan. Seperti jenazah yang lainnya maka Pak Radjimanpun ditempatkan di kamar jenazah sampai menunggu diambil oleh pihak keluarganya.

Malang bagi Jenazah Pak Radjiman, karena tidak adanya uang untuk menebus beaya perawatannya dirumah sakit maka jenazah tersebut harus rela ditempatkan di ruang es kamar jenazah untuk beberapa hari. 

Disitulah awal cerita dari Pak Radjiman yang membuat merinding bulu kudukku dan tak henti-hentinya beristighfar. Subhanallah pengalaman spiritual yang dibagikan oleh Pak Radjiman sungguh membuatku merasa manusia kotor yang hanya bisa berharap pada sifat rahman dan rahimnya Allah.

Didalam kubur Pak Radjiman didatangi oleh dua makhluk berbentuk cahaya, menanyakan tentang Siapa Tuhanmu, apa agamamu, apa kitab sucimu dan siapa Nabimu. Alhamdulillah semua pertanyaannya bisa dijawabnya dengan lancar. Karena Pak Radjiman termasuk orang yang taat beribadah dan suka mendatangi majelis ta'lim. 

Dari amal perbuatan baik didunia itulah yang banyak membantunya untuk bisa lolos dari adzab alam kubur. Aku jadi teringat dengan sebuah hadist tentang pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur yang persis seperti yang ditanyakan kepada Pak Radjiman.

Disuatu kesempatan Pak Radjiman diperlihatkan sebuah pemandangan yang tidak biasa, tampak olehnya berjuta-juta manusia yang kesemuanya dalam keadaan ketakutan disebuah tempat yang lapang tak berbatas, dan dalam waktu sekejap berjuta-juta manusia tadi sudah hilang ditelan bara api yang maha dahsyat panasnya. 

Dan ditempat lain tampak seorang pemimpin yang pernah dia tahu tengah dipukuli oleh tangannya sendiri ditendang oleh kakinya sendiri dan sebagainya hingga badannya hancur, kemudian dikembalikan utuh lagi dan dihajar lagi hingga hancur begitulah seterusnya. Sebagai gambaran bahwa begitulah salah satu bentuk siksaan seorang pemimpin yang tamak dan tidak amanah. Astagfirullah ..

Dalam keseharian yang tampak dan terdengar hanyalah rintihan dan tangisan manusia yang disiksa, dibakar yang tidak pernah selesai. Sebuah gambaran akibat ulah dan perbuatan buruknya, kedzalimannya, kesombongannya semasa hidup didunia.

Tidak sedikitpun amal baik dan buruk yang dilakukan semasa hidup lolos dari catatan amal baik dan lolos dari siksaan. Berapa banyak manusia dihatam dengan gada yang sangat besar hingga membuat tubuhnya hancur lebur. dan banyak pemandangan lain yang benar-benar mengerikan dan meluruhkan kesombongan diri.

Alhamdulillah, karena ketaatan dan kebaikan dalam habluminallah dan habluminannasnya Pak Radjiman diberi hadiah oleh dua hamba Allah yang berbentuk cahaya tadi berupa sebuah rumah yang indah. 

Rumah yang indah, tenang tidak kekurangan apapun serta ditemani beberapa wanita cantik jelita yang belum pernah dia temui semasa didunia. Dia itulah bidadari yang dijanjikan Allah kepada penghuni surga.

Pada suatu ketika Pak Radjiman bertanya dan meminta ijin kepada malaikat penjaga rumahnya.

"Jika diijinkan apakah boleh jika nanti Anak dan istri saya menempati rumah ini?"

"Tidak boleh" jawab penjaga rumah itu dengan tegas

"Bukannya saya bekerja dan beramal baik itu juga untuk anak dan istri?" 

"Belum tentu, apakah anak dan istrimu baik amal perbuatannya"

"Anakku ada di pondok tentunya dia belajar agama dan istriku suka membaca Al Qur'an"

"Mungkin lahirnya tinggal di pondok atau suka membaca Al Qur'an tapi bagaimana dengan hatinya? jawab penjaga itu yang membuat Pak Radjiman tertunduk 

"Tapi jika diijinkan bolehkah saya menghadiri wisuda anak saya, karena dia sangat membutuhkan kehadiran saya" pinta pak Radjiman.

Dan berbarengan diijinkan untuk datang menghadiri wisuda sarjana putra pertamanya saat itu juga Pak Radjiman dibangunkan Allah di kamar jenazah untuk diberi kesempatan hidup kedua.

Subhanallah ...

Aku hanya bisa termangu seraya beristighfar mendengar penuturan kisah dari Pak Radjiman tersebut. Bukan itu saja ternyata Pak Radjimanpun ternyata termasuk orang yang sukses dalam mendidik putra-putrinya terbukti dari ketiga anaknya termasuk sukses dalam hal pendidikannya, dari ketiga putra-putrinya dua sudah lulus S1.

Putra pertama menjadi kepala sekolah salah satu SMAN di Jakarta, yang kedua menjadi seorang perwira dan yang terakhir insya Allah segera wisuda kedokteran di Unair. 

Secara nalar memang sulit dipercaya jika Pak Radjiman yang hanya penjual bakso keliling dengan hasil yang tidak terlalu besar bisa mengantarkan putra-putrinya menjadi sarjana S1 di Unesia Malang, Unibraw malang dan Unair Surabaya.

Tapi itulah Rahasia Allah, dengan ketakwaan, keyakinan atas kekuatan do'a, ikhtiar dan kepasrahan Allah memberikan rejeki kepada Pak Radjiman dengan cara memberikan kecerdasan kepada putra-putrinya sehingga ketiganya berhasil meraih beasiswa dalam pendidikannya. Lagi-lagi aku hanya bisa termangu mendengar kisahnya.

"… Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya …." (QS. ath-Thalaaq : 2–3)

Dan diakhir pertemuan, Pak Radjiman sempat menitipkan pesan kepadaku agar menjaga dua hal terpenting didalam kehidupan sebagai seorang muslim

# Pertama: Jaga sholat 5 waktu, karena sholat adalah bentuk penghambaan kita kepada Allah dan amal ibadah yang pertama dihisab dari seorang muslim adalah sholat 5 waktu.

# Kedua: Jaga dan rawatlah kedua orang tua terutama ibu jika masih ada jangan sekali-kali membantah apalagi mendurhakai, karena ridhanya Allah tergantung ridhanya orang tua dan murkanya Allah tergantung dari murkanya orang tua.

Ya Allah ya Robb ...

Telah Engkau beri pelajaran sekaligus peringatan kepadaku dengan cara yang tidak pernah kuduga sebelumnya, aku percaya ini adalah ayat-ayat kauniyah yang telah Engkau hamparkan didepan mataku, 

Aku hanya sungguh berharap kepada sifat kasih-sayang-Mu yang bisa menolongku dari pedih adzab api neraka, karena jika hanya berharap pada amal kebaikanku semata, sungguh tidak layak diriku yang kotor menjadi penghuni surga-Mu.

Astaghfirullahaladziim ....

Cerita dan photo ini saya posting sudah atas persetujuan yang bersangkutan, saya yakin dari kisah ini tidak ada maksud utk riya dari Pak Radjiman, insya Allah diniatkan sebagai pengingat kepada kita semua dengan harapan semoga ada hikmah dan manfaatnya. Aamiin.

@ Keterangan photo : Pak Radjiman

Wallahu a'lam bish-shawab ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

# BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik