Ustadz Luqman: Lihatlah Perbandingan Orang yang Mandi dan Tidak Mandi!
"ALLOH subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Alloh benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An Nahl: 18)
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Alloh benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An Nahl: 18)
Dari ayat ini, menunjukkan ada orang yang tidak bersyukur kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
Bulan romadhon adalah bulan istighfar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain, Rosululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Padahal Rosululloh shollallohu alayhi wasallam adalah orang yang diampuni dosanya yang lalu maupun yang akan datang,
Alloh azza wa jalla berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.”
(Qs. Al Fath: 1-2)
(Qs. Al Fath: 1-2)
Istigfar adalah sebuah kemenangan, kekuatan.
Lihatlah perbandingan antara orang yang mandi dan tidak mandi. Orang yang tidak mandi, ia merasa tidak enak karena badannya tidak segar.
Sementara orang yang mandi pasti lebih merasa bersih (menang) karena kotoran-kotoran badannya telah hilang. Begitu pulalah orang yang beristighfar, ia merasa menang karena telah bertaubat dari dosa-dosa.
Kalau orang yang paling sholeh saja (yakni Rosululloh) paling bayak beristigfar, maka harusnya kita lebih banyak lagi!
Kalau orang yang paling banyak ibadahnya saja (yakni Rosululloh) banyak beristigfar, harusnya kita lebih banyak!
Makna istigfar dan taubat, jika disebutkan satu per satu, maka maknanya sama. Istigfar adalah taubat, dan taubat adalah istigfar.
Namun, jika sebutkan secara bersama, maka ada perbedaan.
Istighfar bermakna menyesali perbuatan yang lalu.
Dan taubat bermakna menyesali (dosa) yang telah lalu dan bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut lagi.
Seperti dalam ayat, Alloh azza wa jalla berfirman,
"Dan dia (Nabi Hud alayhi wasalam) berkata, 'Hai kaumku, istighfarlah (istaghfir) kepada Robbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya ia akan menurunkan hujan yang sangat deras kepadamu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu (yang sudah ada)'."
(Q.S. Huud: 52)
(Q.S. Huud: 52)
Maka sekali lagi, bulan romadhon adalah bulan istighfar, bulan yang penuh keberkahan. Bulan kemenangan bagi hamba.
Dan target di dalam bulan Romadhon ini adalah ketakwaan.
Hanya dalam 1 bulan, bisa keluar menjadi orang yang bertaqwa.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman,
”Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al Baqarah:183)"
”Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al Baqarah:183)"
Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita semua....[]
(Tausiyah Romadhon al-Ustadz Luqman Jamal, Lc. Ponpes Tanwirussunnah. Disadur secara makna.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar