Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”
■ (QS. Al-Qadr: 1-5) ■
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”
■ (QS. Al-Qadr: 1-5) ■
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), maa diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu ”.
■ (HR. Al-Bukhari, An-Nasa’i, dan Ahmad) ■
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), maa diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu ”.
■ (HR. Al-Bukhari, An-Nasa’i, dan Ahmad) ■
Nabi 'alaihishshalatu wassalam bersabda :
”Sesungguhnya para Malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi melebihi jumlah pasir di pantai .”
■ (HR. Ibnu Khuzaimah dan sanadnya dihasankan oleh Al-AlBani) ■
”Sesungguhnya para Malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi melebihi jumlah pasir di pantai .”
■ (HR. Ibnu Khuzaimah dan sanadnya dihasankan oleh Al-AlBani) ■
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).”
■ (HR. Al-Bukhari) ■
“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).”
■ (HR. Al-Bukhari) ■
Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhu berkata :
Apabila beliau (Rasulullah) menjelaskan tentang Lailatul Qadr, maka beliau mengatakan, “(Dia adalah) Malam ke-27″.
■ (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan Syaikh Muqbil dalam Shahih Al-Musnad) ■
Apabila beliau (Rasulullah) menjelaskan tentang Lailatul Qadr, maka beliau mengatakan, “(Dia adalah) Malam ke-27″.
■ (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan Syaikh Muqbil dalam Shahih Al-Musnad) ■
Ubay bin Ka’ab radhiyallahu 'anhu berkata :
“Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadr) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27".
■ (HR. Muslim) ■
“Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadr) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27".
■ (HR. Muslim) ■
Semoga bermanfaat, baarakallaahu fiykum.